Stop Instanisasi Pengetikan!

Menulis adalah salah satu bentuk pemberontakan pada kemalasan. Termasuk juga menulis pesan (chat) kepada seseorang untuk melakukan percakapan, atau kita sepakat menamainya dengan aktivitas "mengetik". Fitur sticker dan voice note dari whatsapp, ditambah lagi dengan rujukan kata otomatis dari keyboard, seakan menyediakan alternatif bagi seseroang untuk tidak mengetik, walaupun hanya dibagian tertentu saja seperti salam pembuka dan menjawab salam. Katakanlah sticker "Assalamualaikum.", rujukan kata "Selamat pagi", dan sebagainya memang hampir seluruh pengguna smartphone merasa terbantu. Akan tetapi yang ingin saya point out adalah usaha untuk mengetik yang dikurangilah yang menyebabkan seseorang kehilangan pengalamannya dalam mengetik -karena melewatkan pembiasaan write for greeting on convertation.

Sebagian orang ketika membaca ini pasti bereaksi, "et udah jelas-jelas fitur-fitur itu memudahkan. ngapain dibahas, sih?" Baiklah mengantisilasi hal tersebut saya langsung jawab saja dengan sebuah ilustrasi. Bayangkan jika ada 20 personal chat dalam sehari yang mengharuskan kita menjawab "Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh" (42 word by space), kita balas dengan sticker seperti ini,


maka kita akan melewatkan pembiasaan jari tangan untuk menyentuh tuts demi tuts dalam keyboard virtual. Atau dengan kata lain, pengalaman jari tangan untuk mengetik 42x, diganti hanya dengan 4x pijatan jempol (ini bahkan sudah plus pijatan untuk memunculkan keyboard). Jika dikalkulasikan dalam seminggu, maka untuk menjawab salam saja kita telah menggadaikan 294x mengetik dengan 28x mengetik saja. Saya pribadi setuju dengan pendapat "fitur tersebut kan sudah mutlak untuk memudahkan pekerjaan manusia, selama ini tidak ada yang protes." Ya, memang benar. Saya juga setuju bilamana ada pendapat "haduh tong, itu kan buat efisiensi waktu. Jelas ga memberikan kerugian apapun lah buat kita. Kita banyak diuntungkan malah".

Akan tetapi izinkanlah saya memberikan sudut pandang (point of view) saya. Intinya yang saya sayangkan cuma satu; fitur tersebut telah merenggut pengalaman pengguna smartphone dalam mengetik. Kenapa pengalaman mengetik walau hanya sekedar menjawab salam sangat saya sayangkan apabila terlewatkan? Karena melalui pengalaman banyak mengetik, secara tidak sadar juga dapat meningkatkan kecepatan dalam mengetik, hafal lokasi tuts sehingga bisa menulis sambil menoleh, dan dengan berbekal keterampilan menulis via keyboard virtual itulah, kita bisa memproduksi produk yang dapat dibaca oleh netizen, walaupun setidaknya hanya sekedar chat yang panjang lebar. 


#TolakFiturRujukanTeks
#KembaliKeKebiasaanJawabSalamManual
#AgarJariJariTerbiasaMengetik
#StopInstanisasiPengetikan!




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kata Sambutan Ketua Panitia BTS

Film Sang Pemimpi Resensi