Tuntutlah Ilmu dari Buaian Sampai ke Liang Lahat

Assalamualaikum Wr. Wb.

Apakah Anda merasa asing dengan judul di atas? Haha. Bagi kalian yang beragama Islam (walau hanya di KTP) tentu saja tidak ya. Kita pastilah pernah mendengarnya dalam ceramah atau mungkin yg mager dengerin ceramah (bawaannya ngantuk terus) setidaknya pernah menjumpainya ketika membaca buku Hafalan Hadits untuk Anak-anak. Tetapi, apakah judul di atas merupakan Hadits yang shohih? Apakah judul di atas merupakan sebenar-benarnya perkataan Rasulullah SAW? Jawabannya adalah BUKAN. Hahaha. Mungkin beberapa dari kalian kaget, seakan tak percaya. Atau mungkin kalian merasa mengalami pembodohan selama bertahun-tahun. Hahaha. Penulis yang baik ialah penulis yang tidak sungkan untuk menyempilkan upil, ehh maksudnya referensi di setiap tulisannya apabila ia menyadari bahwa jika hanya ada tulisannya saja akan menimbulkan salah tafsir dan keresahan publik. Terlebih lagi kan blog ini di tonton 3 juta netizen setiap harinya (padahal mah blog sepi. wkwk). Untuk itu, monggo di akses web ini:
https://syukrillah.wordpress.com/2010/08/29/ternyata-bukan-hadis-shohih/

Bukan berniat mencari aman (peace ye umat muslim ✌), tetapi penulis hanya ingin berpesan nih same ente sekalian, "Perkuatlah Iman same Islam, dan jangan mudah percaye terhadap sesuatu yang beloman terbukti kebenarannye, sekalipun itu udeh beredar luas dikalangan masyarakat kite.
*👳 ngapa jadi betawi?*

Dan juga bukannya berniat mendoktrin atau mencuci otak kalian sehingga menjadi pribadi yang dikit dikit tidak percaya (duh.. jadi serba salah), tapi penulis menganggap perlu membeberkan hal ini kepada kalian dikarenakan keresahan penulis terhadap umat muslim zaman sekarang yang mudah sekali dijejali informasi dengan embel-embel "Islam".

Kebiasaan malas mengkaji ulang dan malah bertanya kepada Ustadz lah yang membuat mereka langsung percaya atas apa yang mereka dengar. Kalau sudah seperti itu, apa bedanya mereka dengan orang-orang pada zaman Jahiliyah? Jika kebiasaan tersebut terus berlarut dan berlanjut kepada generasi berikutnya, jangan salahkan generasi muda selanjutnya apabila ada yang mengatakan "Ciuman itu adalah sunnah. Ada hadits shohihnya" dan mereka pun langsung percaya, karena kebiasaan malas tersebut.

Sedikit mengulas ke belakang, sewaktu saya duduk dibangku sekolah dasar, hampir semua anak SD taunya jumlah ayat Al-Qur'an itu 6666 ayat. Benarkah segitu? SALAH. Mengapa jumlah yang salah itu bisa sampai ada di Buku Agama Islam? Huhu. Jelas memang, kita hidup di zaman yang bilamana kita sangat gampang percaya dan gampang dicuci otak, kesesatan lah yang akan kita derita seumur hidup. Padahal, jumlah ayat dalam Al-Qur'an kan 6236 ayat. Pertanyaannya, darimana kah muncul angkat keramat 6666 itu? Banyak sudah perspektif ulama yang diulas oleh teman-teman blogger. Kalau penasaran, monggo searching sendiri. Hehehe

"Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut Ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati."
(QS. An Nahl : 78)

Dari ayat di atas kita dapat mengetahui bahwasanya manusia terlahir ke bumi dalam keadaan polos, tidak tahu apa-apa. Dengan memanfaatkan pendengaran, penglihatan dan hati lah mereka dapat mempelajari berbagai disiplin ilmu. Dengan pendengaran dan penglihatan mereka dapat menyerap berbagai ilmu, dan dengan hati mereka dapat menyaring mana yang salah, mana yang benar. Mana yang harus dilaksanakan, mana yang harus ditinggalkan.





Tidak ada kata terlambat dalam menuntut ilmu. Menuntut ilmu di masa tua sekalipun lebih baik daripada tidak sama sekali. Tidak ada ilmu yang sia-sia, terkecuali kita 'pelit' untuk berbagi. Ilmu yang kita bagikan kepada orang lain dan bermanfaat baginya akan menjadi penolong kita di akhirat kelak. Pabila harta benda tak bisa menjadi penolong. Pabila Malaikat Izroil telah menjemput untuk mencabut. Pabila ruh telah meninggalkan jasadnya. Maka putuslah segala amalan kecuali tiga hal:
1)  Amal Jariyah
2)  Do'a Anak yang Sholeh
3)  Ilmu yang Bermanfaat

"Kita tidak selalu bisa membangun masa depan bagi generasi muda, tapi kita bisa membangun generasi muda untuk masa depan."
(Franklin D. R)

Apa yang kita ketahui tentang masa depan? Sudahkah kita melakukan yang terbaik di masa lalu? Seberapa bermanfaatkah kita di masa sekarang? Silahkan menjawab sendiri pertanyaan tersebut.

Membangun masa depan? Tentu kita tidak bisa. Membayangkan saja tidak bisa apalagi membangun? Akan tetapi, membangun generasi muda untuk masa depan, siapapun bisa. Walaupun belum menjadi orang tua, kita bisa membangun generasi muda melalui orang-orang terdekat. Kita bisa mengajari adik ataupun keponakan kita mengenai apa-apa yang belum mereka ketahui. Dan bisa juga mendidik attitude mereka agar kelak mereka sukses dengan berbekal akhlak dan prilaku yang terpuji. Ditambah lagi kita bisa menjadi mentor bagi anak didik kita agar mereka tak perlu mengalami kegagalan yang sama seperti yang kita alami. Sebuah kutipan yang mungkin bisa kalian posting di FB, Twitter, Line, Path atau Instagram kalian. wkwk

"Seorang mentor akan memberikan Anda pelajaran hidupnya, sehingga Anda tak perlu merasakan puluhan kegagalan untuk sukses."
(Unknown)

Jangan pernah malu untuk mengajar. Dan juga jangan malu-maluin kalo lagi ngajar (haha engak lah ya). Jangan menjadi pengecut yang tidak mau tampil ke depan. Jadilah pribadi yang pemberani dan tak sungkan untuk membagi ilmu kepada sesama. Dan satu lagi, jangan pernah takut kehabisan materi jika kamu terus menerus membaginya kepada orang banyak. Justru materi, ilmu dan kemampuan berbicaramu akan meningkat seiring dengan semakin seringnya kamu berbagi. Nilai plus dari mengajar adalah biasanya murid-muridmu akan mendoakan kesehatan dan rezeki bagimu. Subhanallah Wal Hamdulillah. Sambil menyelam minum Teh Manis. Lho(?) Yang bener minum air, air teh, wkwk. Sambil berusaha meningkatkan kemampuan berbicara, kita juga mendapat berkah dari do'a para murid. Oiya, ada satu lagi deh, nambah satu boleh lah ya... hehe. Buat kalian yang bergelar Jomblo, atau bahasa alusnya SINGLE WOLES, hahahaha, kesempatan untuk berbagi ilmu merupakan ajang bagi kalian untuk unjuk gigi, unjuk amandel, unjuk jigong dan air liur. Iyuuuuhh.. gak lah ya. Unjuk gigi aja, wkwk. Mengajar merupakan ajang bagi kalian untuk unjuk kebolehan. Yang terpenting adalah kalian jangan pernah mengeluh. Nikmati saja prosesnya. Kalian (para joms) tidak akan tahu siapa yang bakal jatuh cinta terhadap kalian setelah melihat semangat kalian. Eaaa... Bisa jadi pujaan hati kalian klepek klepek. Minta di-HALAL-in. hahaha

Oke pemirsa, kita sudah tiba dipenghujung acara. Haha. Semoga artikel ini bisa kalian salah gunakan sebaik mungkin. Haha. Emm.. kalo kata kaka tingkat saya,
"Jangan menelan segala informasi mentah-mentah."

Dan kalo kata Pak Jonru Ginting,
"Jangan melestarikan kebiasaan buruk orang Indonesia. Yaitu baru melihat judul di koran atau di Internet, langsung nge-share. Padahal seringkali judul itu menipu (sama kayak judul blog ini. judul menarik, eh ternyata isinya gak penting banget. wkwk).

[back to topic]
"Misalkan judulnya 'Seorang Pejabat Korupsi 10 Milyar'. Padahal isi dalam artikel tersebut menyatakan bahwa sang Pejabat statusnya baru 'tersangka'. Untuk itu, jangan terlalu terburu-buru menceritakan sesuatu yang belum jelas kebenarannya kepada orang lain."

Sabuah Hadits shohih yang saya rasa cocok untuk menutup artikel ini.
"Di antara tanda-tanda Kiamat adalah hilangnya ilmu dan tersebarnya kebodohan."
(HR. Bukhari)

Mohon maaf sebesar-besar-besarnya apabila artikel ini menyinggung pembaca. Kesalahan datangnya dari saya, dan kebenaran datangnya dari Allah SWT.




Wassalamualaikum Wr. Wb.




Big thanks to:
1) Allah SWT
2) Keluarga
3) LKM UNJ yang memberi penugasan essai semacam ini. wkwk

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kata Sambutan Ketua Panitia BTS

Film Sang Pemimpi Resensi

Stop Instanisasi Pengetikan!