Gen Milenial, Jiwa Technopreneur

Tema               :           Inovasi dan Kreativitas Generasi Milenial dalam Upaya Mewujudkan Indonesia Emas 2045
Sub Tema        :           Ekonomi
Judul                :

Generasi Milenial Berjiwa Technopreneur
Oleh : Reza Ardiansyah Saputra

            Indonesia, negara yang konon digadang-gadang sebagai “the lost atlantis”, menyimpan potensi yang luar biasa terhadap sumber daya alamnya. Negara berkembang dengan kekayaan alam yang melimpah tersebut, sampai kini masih belum mampu untuk mengolah kekayaan alamnya secara mandiri. Kesediaan bahan baku yang tidak diimbangi dengan sumber daya manusia yang cakap dan terampil dalam mengelolanya, menyebabkan Indonesia mengekspor komoditi secara mentah. Keran impor pun dibuka sederas-derasnya untuk memenuhi kebutuhan pasar, yang mengakibatkan Indonesia kebanjiran produk impor sehingga berimplikasi pada produk dalam negeri menjadi semakin sulit untuk merajai pasar. Jangankan merajai, mempertahankan eksistensi produk yang sudah beredar di pasar saja sudah sulit, dikarenakan produk yang kalah saing dan masih minimnya inovasi dari produsen Indonesia. Tentu saja intervensi pemerintah sangat dibutuhkan dalam hal ini.

            Pemerintah, melalui Kemenristekdikti memfasilitasi mahasiswa Indonesia untuk dapat menyalurkan inovasi dan kreatifitasnya dalam berwirausaha, melalui PMW (Program Mahasiswa Wirausaha). Program tersebut bertujuan untuk memberikan bekal pengetahuan, keterampilan dan jiwa wirausaha (entrepreneurship) berbasis iptek agar dapat mengubah pola pikir (mindset) dari pencari kerja (job seeker) menjadi pencipta lapangan pekerjaan (job creator), serta menjadi calon pengusaha yang tangguh dan sukses menghadapi persaingan global[1]. Mereka yang mengikuti program tersebut, mendapatkan pembinaan secara eksklusif (mentoring dengan dosen) dan pendampingan usaha secara praktis (oleh pengusaha kecil dan menengah) untuk dapat merancang mulai dari jenis usaha, jumlah tenaga kerja, omzet penjualan, jangkauan pasar (jumlah dan wilayah pelanggan), modal kerja dan lain sebagainya. Akan tetapi yang perlu diingat yaitu, orientasi PMW untuk mahasiswa masa kini -atau yang populer disebut generasi milenial- adalah agar mereka dapat membuka dan mengembangkan usaha yang sesungguhnya, serta menghasilkan produk yang mampu bersaing di pasar.

            Dengan atau tanpa mendapatkan pembinaan melalui PMW, sebenarnya generasi milenial berjiwa wirausaha dapat memanfaatkan popularitas di media sosial, untuk mempromosikan / mengiklankan produk. Cara tersebut adalah suatu hal yang paling mungkin dilakukan untuk merintis suatu usaha yang dapat dibilang baru (start up). Ketika usaha tersebut sudah melebar ke skala yang lebih besar -artinya permintaan naik, maka bekerja sama dengan pengelola aplikasi ataupun platform bisnis berbasis online bisa menjadi cara berikutnya. Cara tersebut dapat dipilih karena dapat mempertemukan mereka dengan para konsumen dalam jumlah yang lebih banyak. Pengiklanan yang kreatif dan sikap responsif kepada pelanggan merupakan salah dua cara berikutnya bagi generasi milenial untuk memberikan pelayanan prima kepada pelanggan yang telah memberikan kepercayaan terhadap mereka.
             Pemanfaat media sosial sebagai sarana promosi produk, harus juga diikuti dengan diferensiasi produk. Dalam buku Blue Ocean Strategy[2], dijelaskan bahwa produk yang unik atau memiliki ciri khas dibandingkan dengan produk lainnya, akan memiliki pelanggannya sendiri, tanpa harus repot-repot bertarung bahkan sampai berlumuran darah dengan pesaing lainnya. Diibaratkan samudera, pengusaha yang cerdas seharusnya berpikir untuk menghindari pelabuhan yang sudah banyak kapal yang berlabuh di sana untuk menawarkan dagangannya, menuju ke lautan lepas yang jarang ada pesaing, tetapi memungkinkan untuk tetap mendapatkan pelanggan. Pelabuhan / laut yang di mana terdapat banyak sekali pedagang yang bahkan menjual produk yang mirip-mirip, dinamakan Red Ocean Strategy. Sedangkan yang sedikit penjualnya, dinamakan Blue Ocean Strategy.

            Produk yang berbeda dengan produk yang pada umumnya beredar di pasar, memiliki pelanggannya tersendiri. Sebagai contoh, saat Indonesia dibanjiri oleh produk-produk kosmetik pemutih kulit -yang mana hampir semua produk mengklaim sebagai yang paling cepat memutihkan kulit-, Wardah hadir dengan mengusung produk kosmetik yang halal. Dengan mengincar segmentasi pasar untuk para wanita muslimah, dengan waktu relatif singkat, wardah bisa mendapatkan pelanggannya sendiri. Padahal, produknya sama-sama kosmetik. Akan tetapi, diferensiasi yang diusung oleh wardah berhasil untuk membuat mereka masuk ke pasar oligopoli dengan mudah dan mendapatkan tempat di hati konsumen dengan cepat. Tidak hanya dari segi produk saja yang bisa dibuat berbeda, bahkan cara pengiklanan pun bisa dibuat berbeda dan unik. Dapat dilihat dari cara Gojek, Shopee dsb yang memanfaatkan behel motor para ojek online untuk dipasangi papan iklan yang menghadap ke belakang motor. Sebuah ide generasi milenial yang terbukti efektif, mengingat akan banyak pengguna jalan yang melihat iklan tersebut tiap kali motor yang dipasangi papan iklan beroperasi di jalan.

            Melalui pembinaan, banyak membaca teori ekonomi dan usaha menciptakan produk yang berbeda, maka tak ayal generasi milenial akan mampu -melalui tangan mereka sendiri- mewujudkan Indonesia Emas tahun 2045. Melalui generasi milenial berjiwa technopreneur (wirausaha berbasis teknologi), maka nicsaya akan tercipta produk yang mampu bersaing dengan penguasa pasar oligopoli sekaliber Adidas dan Nike, ataupun Yamaha dan Honda. Bukan tidak mungkin Indonesia akan mampu menjadi negara penyedia segala kebutuhan dunia, bila saja Indonesia -melalui anak mudanya- mampu untuk menciptakan produk yang unik dan akan mampu bersaing dalam skala internasional. (RAS)





[1] Diakses dari https://belmawa.ristekdikti.go.id/kemahasiswaan/ pada tanggal 13 April 2019 pukul 21.20 WIB
[2] Sebuah strategi untuk mencari pasar yang jarang pesaingnya. Blue Ocean Strategy merupakan buku karya W. Chan Kim dan Renee Mauborgne

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kata Sambutan Ketua Panitia BTS

Film Sang Pemimpi Resensi

Stop Instanisasi Pengetikan!