BAGIAN 1 : PEMUDA RUGI BANDAR
Percayalah,
satu-satunya hal yang tidak dapat diputar kembali di dunia ini adalah waktu.
Memang belum ada satupun teori yang menjelaskan tentang itu, tentu saja karena
hal tersebut merupakan sebuah intuisi yang siapapun pasti setuju tanpa harus
dibuktikan. Betapa bodohnya seluruh pemuda, karena sudah paham bahwa waktu
tidak dapat diputar kembali, tapi tetap saja melakukan praktik menyepelekan
waktu. Lebih jauh dan lebih detail dari itu, pemuda juga kerap kali meyepelekan
adanya 5 perkara sebelum datangnya 5 perkara, yaitu ; sehat sebelum sakit, kaya
sebelum miskin, muda sebelum tua, lapang sebelum sempit, dan tentu saja hidup
sebelum mati. Kesemua perkara tersebut jika disepelekan secara sadar dan
sungguh-sungguh tentu saja akan menyebabkan mereka rugi bandar sehingga
nantinya akan gulung tikar (bangkrut) dari (masa) kejayaannya masing-masing. Jika
sudah bangkrut, sudah barang tentu sangat sulit bagi mereka untuk menebus
segala waktu yang telah mereka sia-siakan.
Kerugian
lain yang tak kalah bodoh yang dilakukan oleh para pemuda ialah mereka terlalu
terlena dengan permainan yang akrab dengan sebutan asmara. Dalih-dalih ingin
mempersiapkan masa depan yang gemilang, justru mereka terjerumus ke dalam parit
cinta yang amat dalam yang menyebabkan mereka sulit kembali ke permukaan dan
merasakan kebebasan yang hakiki sebagai seorang penjelajah mimpi. Otak yang terus
menerus distimulus untuk mengimajinasikan bayang-bayang kekasih pujaan, menyebabkan
zat dopamin terus menerus diproduksi. Efeknya adalah candu (ketagihan). Otak
yang ketagihan memikirkan asmara, maka akan menemui kesulitan untuk berbagi
ruang dengan pemikiran kritis dan liar, dan tentu saja kurang eksploratif terhadap
berbagai pengetahuan yang ada di dunia ini. Interaksi yang lebih dominan dengan
sang pujaan, juga menyebabkan para pemuda kehilangan eksistensinya di masyarakat.
Lagi-lagi, terlalu memikirkan asmara usia-usia jaya, akan meredupkan kobaran
api semangat mereka untuk bisa menciptakan karya-karya inspirasional dan mampu
menggetarkan dunia. Saking buruknya dampak pemuda gila asmara, bahkan dapat
mengerdilkan pemikiran briliant mereka, yang seharusnya tak terbatas,
menjadi terbatas, sempit dan miskin perspektif. Pada akhirnya, yang dimaksud
pemuda rugi bandar pada bagian ini yaitu seluruh pemuda yang suka sekali menyia-nyiakan
waktu dan cenderung mengedepankan nafsunya diatas logika dan nuraninya.
Komentar
Posting Komentar