Postingan

Stop Instanisasi Pengetikan!

Gambar
Menulis adalah salah satu bentuk pemberontakan pada kemalasan. Termasuk juga menulis pesan (chat) kepada seseorang untuk melakukan percakapan, atau kita sepakat menamainya dengan aktivitas "mengetik". Fitur sticker dan voice note dari whatsapp, ditambah lagi dengan rujukan kata otomatis dari keyboard, seakan menyediakan alternatif bagi seseroang untuk tidak mengetik, walaupun hanya dibagian tertentu saja seperti salam pembuka dan menjawab salam. Katakanlah sticker "Assalamualaikum.", rujukan kata "Selamat pagi", dan sebagainya memang hampir seluruh pengguna smartphone merasa terbantu. Akan tetapi yang ingin saya point out adalah usaha untuk mengetik yang dikurangilah yang menyebabkan seseorang kehilangan pengalamannya dalam mengetik -karena melewatkan pembiasaan write for greeting on convertation. Sebagian orang ketika membaca ini pasti bereaksi, "et udah jelas-jelas fitur-fitur itu memudahkan. ngapain dibahas, sih?" Baiklah mengantisilasi h...

SUDUT PANDANG YANG BERBEDA; Berbicara dengan Soe Hok Gie

Gambar
Kau lihat (Soe Hok) Gie? Mereka dengan gagahnya berdiri tegak di depan gedung DPR untuk mengkritisi kebijakan rezim yang sebentar lagi akan menjadi 'anti kritik' (RUU KUHP nomor 218 ayat 1). Ya, bahkan tidak menutup kemungkinan ke depannya akan menjadi rezim 'anti saran', dan meningkat ke 'anti komentar'. Apabila dikomparasikan, tentu saja jumlah massa mu tidak ada apa-apanya dengan jumlah massa aksi kami kali ini. Tapi dari segi kekuatan, sudah barang tentu kami kalah jauh dari massa aksimu karena disokong oleh Tentara (baca : Angkatan Darat) yang sefrekuensi dengan massa mu, yaitu Anti-Soekarno. Itu juga yang menjadikanmu (Gie), aktor pergerakan intelektual 1966 yang tiada duanya bahkan sampai saat ini, yang pengaruhnya bukan hanya mampu menggerakan elemen mahasiswa dan masyarakat, tapi juga tubuh TNI-AD. Tapi ketahuilah, masamu sudah lama berakhir, dan ini adalah masanya kami untuk meneruskan pergerakanmu, cita-cita tuntutan Tritura (untuk mengguli...

SEDIKIT BERBICARA TENTANG MUSIKAL DAN KINESTETIK

"Pendidikan bukan hanya, tugas guru semata. Melainkan tanggung jawab bersama." Ya itulah penggalan dari lagu senam PGRI yang di bulan Agustus hampir setiap hari bergema di SD tempatku PKM. Ketika itu akan diadakan lomba senam untuk kelas 4-6, dan yang kebanyakan dipilih yaitu senam PGRI. Kekaguman yang luar biasa bergejolak di dalam hatiku saat pertama kali mengetahui bahwa, "ada lho senam yang liriknya itu berupaya menyadarkan dan mengandung ajakan kepada masyarakat luas untuk sama-sama memperhatikan pendidikan." Sebagai tanggung jawab bersama, tentu saja peran dan gelagat guru -ideal- juga harus dihadirkan di masyarakat. Karena percuma saja apabila peran guru sudah maksimal di sekolah, akan tetapi orang dewasa di sekeliling siswa memberi contoh yang buruk yang tentu saja akan terekam di memori otak siswa dan sewaktu-waktu bisa diputar dan dipraktekan kembali. Lagu-lagu yang mengandung pesan moral dan sesuai dengan usia tumbuh kembang anak, sudah semestinya ...

Qurban : Berlomba-lomba dalam Banyak-banyakan

Idul Adha, siapa yang menolak akan kehadirannya? Hari tersebut merupakan momentum bagi seluruh umat Islam di berbagai belahan dunia untuk melakukan penyembelihan hewan Qurban, di samping tentunya menjadi spesial karena bertepatan pada momentum pelaksanaan haji di Mekkah Al Mukarrama. Di Indonesia pada umumnya, kita banyak temui mendadak sejumlah lahan kosong disulap menjadi tempat penjualan atau penampungan hewan Qurban sementara. Dalam hitungan hari dalam seminggu, hewan-hewan tersebut habis terjual. Yang tersisa hanya kotoran-kotorannya saja, baik kotoran kambing yang bentuknya mirip choco chip, maupun kotoran sapi yang bertebaran di mana-mana bagaikan ranjau yang siap meledak kapan saja bila diinjak. Euforia anak-anak menyambut datangnya hari tersebut, semakin meyemarakan atmosfer keceriaan dan kebahagiaan. Mulai dari berkerumun saat hewan Qurban datang, sekedar melihat dari kejauhan, sampai yang paling ekstrem, menunggangi sapi. Tentu saja momentum sekali setahun tersebut tak ...

My Song #1

AGENT OF CHANGE Kamilah orang-orang yang terpilih Tuk dapat membuktikan pada dunia Kami tak akan bosan Ciptakan gerakan tuk mewujudkan... perubahan Marilah kamu bersama dengan kami Rapatkan barisan dan kencangkan border Indonesia butuh kamu Si pembawa perubahan dan penerus... peradaban Reff : Kamulah yang ditunggu oleh rakyat Mereka mendambakan gerakan yang hebat Mari tampung aspirasi dan suarakan Dan yakinlah banhwa engkau agent of change Berikan kontribusi tuk Indonesia Mengkritisi kebijakan penguasa Dan jangan pernah ragu Teruslah mengkaji dan mengkaji lalu... turun aksi (back to Reff) (+) kaulah agent of change kaulah iron stock kau social control and moral force (back to Reff) Reff 2 : Karena memang kamulah yang ditunggu oleh rakyat Mereka mendambakan gerakan yang hebat Jadilah insan intelektual yang militan Dan buktikan bahwa engkau agent of change (3x) *cooming soon akan jadi sebuah lagu wajib untuk pergerakan mahasiswa :)

BAGIAN 1 : PEMUDA RUGI BANDAR

             Percayalah, satu-satunya hal yang tidak dapat diputar kembali di dunia ini adalah waktu. Memang belum ada satupun teori yang menjelaskan tentang itu, tentu saja karena hal tersebut merupakan sebuah intuisi yang siapapun pasti setuju tanpa harus dibuktikan. Betapa bodohnya seluruh pemuda, karena sudah paham bahwa waktu tidak dapat diputar kembali, tapi tetap saja melakukan praktik menyepelekan waktu. Lebih jauh dan lebih detail dari itu, pemuda juga kerap kali meyepelekan adanya 5 perkara sebelum datangnya 5 perkara, yaitu ; sehat sebelum sakit, kaya sebelum miskin, muda sebelum tua, lapang sebelum sempit, dan tentu saja hidup sebelum mati. Kesemua perkara tersebut jika disepelekan secara sadar dan sungguh-sungguh tentu saja akan menyebabkan mereka rugi bandar sehingga nantinya akan gulung tikar (bangkrut) dari (masa) kejayaannya masing-masing. Jika sudah bangkrut, sudah barang tentu sangat sulit bagi mereka untuk menebus segala waktu yan...

Sesuai Judulnya

Pemuda Berdikari, Indonesia Berdaulat Oleh : Reza Ardiansyah Saputra “Anak muda minim pengalaman, oleh karena itu ia tak tawarkan masa lalu. Anak muda  tawarkan masa depan. Ia gelar harapan.” – Anies Baswedan Tahun 2030 Indonesia akan dihadapkan dengan adanya puncak bonus demografi, suatu keadaan di mana jumlah penduduk di usia produktif (15-64 tahun) akan lebih banyak daripada penduduk usia anak-anak (14 tahun ke bawah) maupun lanjut usia (65 tahun ke atas). Keadaan tersebut bagaikan pisau bermata dua. Apabila bonus demografi dapat dimanfaatkan secara optimal, maka akan berdampak positif (menjadi berkah) dalam segala bidang, terutama dalam perekonomian negara. Sebaliknya, apabila bonus demografi nantinya tidak dapat dikendalikan, maka akan berdampak pada ‘membludaknya’ jumlah pengangguran di Indonesia (menjadi musibah). Pertanyaannya adalah, siapa yang paling berperan mengendalikan negeri ini saat puncak bonus demografi terjadi pada 2030? Jawabnya adalah ana...